GARA
GARA ISTIGHFAR.... !!!
Imam
Ahmad bin Hambal (murid Imam Syafi'i) dikenal juga sebagai Imam Hambali. dimasa
akhir hidup beliau bercerita, "satu waktu (ketika saya sudah usia tua)
saya tidak tau kenapa ingin sekali menuju satu kota di Irak,". Padahal
tidak ada janji sama orang dan tidak ada hajat.
Akhirnya
Imam Ahmad pergi sendiri menuju ke kota Bashroh. Beliau bercerita "Pas
tiba disana waktu Isya', saya ikut shalat berjamaah isya di masjid, hati saya
merasa tenang, kemudian saya ingin istirahat".
Begitu
selesai shalat dan jamaah bubar, imam Ahmad ingin tidur di masjid, tiba-tiba
Marbot masjid datang menemui imam Ahmad sambil bertanya "kenapa syaikh,
mau ngapain disini?".
(kata
"syaikh" bisa dipakai untuk 3 panggilan, bisa untuk orang tua, orang
kaya ataupun orang yang berilmu. Panggilan Syaikh dikisah ini panggilan sebagai
orang tua, karena taunya sebagai orang tua).
Marbot
tidak tau kalau beliau adalah Imam Ahmad. Dan Imam Ahmad pun tidak
memperkenalkan siapa dirinya.
Di
Irak, semua orang kenal siapa imam Ahmad, seorang ulama besar dan ahli hadits,
sejuta hadits dihafalnya, sangat sholeh dan zuhud. Zaman itu tidak ada foto
sehingga orang tidak tau wajahnya, cuma namanya sudah terkenal.
Kata
imam Ahmad "saya ingin istirahat, saya musafir".
Kata
marbot, "tidak boleh, tidak boleh tidur di masjid.
Imam
Ahmad bercerita "saya didorong-dorong oleh orang itu disuruh keluar dari
masjid, Setelah keluar masjid, dikunci pintu masjid. Lalu saya ingin tidur di
teras masjid."
Ketika sudah berbaring di teras masjid Marbotnya datang lagi, marah-marah kepada Imam Ahmad. "Mau ngapain lagi syaikh?" Kata marbot.
Ketika sudah berbaring di teras masjid Marbotnya datang lagi, marah-marah kepada Imam Ahmad. "Mau ngapain lagi syaikh?" Kata marbot.
"Mau
tidur, saya musafir" kata imam Ahmad.
Lalu
marbot berkata, "di dalam masjid gak boleh, di teras masjid juga gak
boleh". Imam Ahmad diusir. Imam Ahmad bercerita " saya
didorong-dorong sampai jalanan".
Disamping masjid ada penjual roti (rumah kecil sekaligus untuk membuat dan menjual roti). Penjual roti ini sedang membuat adonan, sambil melihat kejadian imam Ahmad didorong-dorong oleh marbot tadi. Waktu imam Ahmad sampai di jalanan, penjual roti itu memanggil dari jauh "mari syaikh, anda boleh nginap di tempat saya, saya punya tempat, meskipun kecil".
Disamping masjid ada penjual roti (rumah kecil sekaligus untuk membuat dan menjual roti). Penjual roti ini sedang membuat adonan, sambil melihat kejadian imam Ahmad didorong-dorong oleh marbot tadi. Waktu imam Ahmad sampai di jalanan, penjual roti itu memanggil dari jauh "mari syaikh, anda boleh nginap di tempat saya, saya punya tempat, meskipun kecil".
Kata
imam Ahmad "baik". Imam Ahmad masuk ke rumahnya, duduk dibelakang
penjual roti yang sedang membuat roti (dengan tidak memperkenalkan siapa
dirinya, hanya bilang sebagai musafir).
Penjual
roti ini punya perilaku tersendiri, kalau imam Ahmad ngajak ngomong,
dijawabnya. Kalau tidak, dia terus membuat adonan roti sambil melafalkan
istighfar, Astaghfirullah, saat Naruh garam astaghfirullah, mecahin telur
astaghfirullah, campur gandum astaghfirullah. Senantiasa mendawamkan istighfar.
Sebuah kebiasaan mulia. Imam Ahmad memperhatikan terus.
Lalu
imam Ahmad bertanya "sudah berapa lama kamu lakukan ini?".
Orang itu menjawab "sudah lama sekali syaikh, saya menjual roti sudah 30 tahun, jadi semenjak itu saya lakukan".
Orang itu menjawab "sudah lama sekali syaikh, saya menjual roti sudah 30 tahun, jadi semenjak itu saya lakukan".
Imam
Ahmad bertanya "ma tsamarotu fi'luk?", "apa hasil dari
perbuatanmu ini?", orang itu menjawab "(lantaran wasilah istighfar)
tidak ada hajat yang saya minta , kecuali pasti dikabulkan Allah. semua yang
saya minta ya Allah...., langsung diterima". (memang Nabi SAW. pernah
bersabda "siapa yang menjaga istighfar, maka Allah akan menjadikan jalan
keluar baginya dari semua masalah dan Allah akan berikan rizki dari jalan yang
tidak disangka-sangkanya).
Lalu orang itu melanjutkan "semua dikabulkan Allah kecuali satu, masih satu yang belum Allah kasih".
Lalu orang itu melanjutkan "semua dikabulkan Allah kecuali satu, masih satu yang belum Allah kasih".
Imam
Ahmad penasaran lantas bertanya "apa itu?".
Kata
orang itu "saya minta kepada Allah supaya dipertemukan dengan imam Ahmad.
seketika itu juga imam Ahmad bertakbir, "Allahuakbar, Allah telah
mendatangkan saya jauh dari Bagdad pergi ke Bashroh dan bahkan sampai
didorong-dorong oleh marbot masjid itu sampai ke jalanan karena
istighfarmu"..
(penjual roti terperanjat, memuji Allah, ternyata yang didepannya adalah Imam Ahmad)...
(penjual roti terperanjat, memuji Allah, ternyata yang didepannya adalah Imam Ahmad)...
0 komentar:
Posting Komentar